Entri Populer

Minggu, 25 Maret 2012

Mari Mengenal Para Iblis Neraka dari A - Z


A
Abaddon - Raja Setan Neraka. Alias Apollyon (berasal dari Yunani)

Abigor - Iblis yang menunggang kuda dan membawa tombak. Di neraka, dia membawahi 60 legion iblis (kayanya orang penting ni gan..)



Adramelech - Setan neraka yang merupakan penasehat dan ketua dari dewan setan tertinggi (mungkin macam ketua M*R)

Aguares - memerintah 30 legiun di neraka. Juga merupakan Adipati neraka wilayah timur

Akop - Setan dari Filipina yang memangsa janda atau duda

Alocer - Adipati Neraka yang memerintah 36 legiun iblis

Amduscas - Adipati Neraka yang memerintah 39 legiun iblis

Andras - Adipati Neraka yang memerintah 30 legiun iblis

Angul - Setan dari Filipina yang membunuh orang dengan kapak

Apepi - Nama iblis berbentuk ular yang pada jaman Mesir kuno, merupakan musuh dari Ra, Dewa Matahari

Apophis - Iblis berbentuk ular yang berkeliaran di malam hari

Asmodeus - Iblis yang dibuang ke padang pasir oleh Raphael.

Astaroth - Juragan harta karun di neraka, sekaligus adipati neraka wilayah barat

Astarte - Seorang dewa kafir yang kadang ditugaskan di neraka

Aym - Adipati Neraka yang memerintah 26 legiun iblis. Alias Haborym.

Ayperos - Pangeran Neraka yang memerintah 36 legiun iblis

Azazel - Pengusung pasukan neraka yang juga dikenal dengan nama Satanel

Azidahaka - Raja sihir yang punya tiga kepala

B
Baal - Jendral nya pasukan neraka

Baalberith - sekertaris senior di neraka, alias Berith.

Balan - Pangeran neraka.

Bearded - Iblis yang nama aslinya tidak diketahui sehingga ketika orang mencari Philosopher's Stone, orang tidak mencarinya.

Beelzebub - Dewa lalat, seorang iblis dengan pangkat cukup tinggi di neraka

Belial - Alias Beliel dan Beliar. Pangeran tipu muslihat, Iblis sodomi dan antikris

Belphegor - Iblis kekayaan yang didapat dengan licik

Beng - Versi setan nya gipsi ROmania

Buer - Pemimpin 50 legiun di neraka

Bumalin - Dewa bawah tanah nya orang filipina


C
Caym - Presiden Neraka

Charon - Tukang perahu yang membawa jiwa jiwa menyebrangi Styx


Chax - salah satu adipati neraka yang juga dikenal dengan nama SCOX

Chernobog - Iblis perbudakan yang namanya memiliki arti: Dewa hitam. Dia membawa semua hal jahat di malam hari

Chemosit - Iblis dari kenya yang berbentuk separuh manusia dan separuh burung

Chu Kwai - Iblis dari Cina yang merupakan pencipta keanehean

Congo Zandor - Iblis yang dipujai di Haiti.

Cresil - Iblis ketidaksucian


D
Dagon - Tukang panggang di neraka
manggang apa ya gan??


E
Eblis - setan dalam versi Persia.Nama nya berarti keputusasaan

Elathan - Dewa kegelapan dari Celtic

Erebus - Iblis dari Yunani yang menjaga kegelapan di neraka

Er Mo - Raja iblis dari Szechuan

Eurynomus - Pangeran neraka yang gemar makan orang mati


F
Furfur - Pangeran Neraka yang memerintah 26 legiun iblis


G
Geryon - setan penjaga neraka di karya Dante yang berbentuk centaur raksasa

Grand Bois - setan dari Haiti yang namanya berarti kayu besar. Dia adalah penguasa hutan dimalam hari

Guaricana - Setan dari Brazil. Dia di anugerahi kehormatan oleh Yurimagua untuk memukuli pria muda sampai berdarah


H
Hatu-Atu-Topun Alias Hetu-Ahin - Iblis wanita dari Polynesia yang berkeliaran di saat fajar

Hecate - Ratu sihir

Herensugue - Iblis berbentuk ular dari negara Basque

I
Ibwa - setan dari filipina yang makan mayat

Ifrit






Ikwaokinyapippilele - Iblis dari Panama yang menyebabkan penyakit

Inmai - Iblis dari Myanmar yang tinggal di tiang depan rumah dan menyebabkan orang orang terkena duri

Irvene - Iblis berbentuk anjing yang tinggal di kepulauan Canary.

Itzcoliuhqui - Raja setan dari Aztecs yang membawa dingin dan kehancuran

J
Jahi - Iblis wanita dari Persia yang specialisasi nya adalah pelacuran

Jezebeth - Iblis kepalsuan.


Jilaiya - Iblis dari India yang terbang dimalam hari serupa burung dan menghisap darah manusia. Tapi hanya manusia yang namanya pernah didengar nya

K
Karau - Setan dari Panama yang menyebabkan kematian di dunia

Kasdeya - Iblis kelima

Keron-Kenken - Roh jahat dari Patagonia yang makan bayi baru lahir dan minum air mata sang ibu

Kobal - Direktur Komedian dan entertainer di neraka


Kok-Lir - Iblis dari Borneo yang makan manusia

L
Lebara - Iblis dari Brazil yang dipuja oleh kultus Yoruban

Leonard - di Jerman dikenal dengan nama Urian, dia adalah jendral ilmu hitam dan ilmu sihir

Leviathan - Grand Admiral nya neraka yang berkelamin ganda dan yang membujuk adam dan hawa


Lilith - Istri pertama adam, sebelum hawa, yang sebenarnya adalah iblis

Lilitu - Iblis kuno yang ada hubungannya dengan Lilith.

Lima - Iblis yang dipuja di Haiti.

Lingelson - Iblis yang dipuja di Haiti.

M
Mammon - Iblis keserakahan

Manuval - Iblis malam hari dari New Guinea.

Mastema - Pemimpin anak anak nya fallen angels.


Melchom - Bendahara neraka

Mephistopheles - Pelayan iblis

Merihim - Pangeran wabah penyakit

Moko-Titi - Iblis orang Maori yang berbentuk kadal

Moloch -Iblis dari aliran Judaism.

Mullin - Letnan nya Leonard (Leonard anak siapa ya gan?

Murmur - Iblis musik

Mush - Iblis kegelapan dari Iran.


N
Naburus - Pangeran neraka yang ada kaitan nya dengan Cerberus.

Nergal - Kepala polisi rahasia di neraka (kaya FBI gitu lah..)

Nybras - Pencipta kenikmatan di neraka

Nysrogh - Iblis rendahan

Nyx - istri sekaligus sodara cerebus


O
Olisha - Dewi iblis dari Haiti.Penyuka Voodoo dan ilmu hitam

Orias - Salah satu dari pangeran neraka

Oroan - dewa gerhana dari Guyana

Orthon - Iblis yang biasa merasuki tubuh

Orusula - Iblis Costa Rica yang biasanya menyaru jadi babi raksasa, busa mulutnya bisa membuat orang gatal gatal parah (babi kotor kalee....)

P
Paymon - MC nya neraka (buset dah)

Philotanus - Setan yang suka nemenin Belial pas lagi sodomi

Pitkis - Iblis malam hari dari baltik

pocongkkkk

Po-Tangotango - Iblis malam hari dari Maori

Proserpine - Putri neraka


Pyro - Pangeran kepalsuan

Q
Qanel - Iblis guatemala

R
Raum - Pangeran neraka yang memimpin 30 legiun neraka

Ravana - raja Iblis di agama hindu (rahwana)

Rimmon - duta besar neraka untuk rusia (wah ga bener nih..)

Ronwe - yang memerintah 19 legiun di neraka

S
Sakarabru - Iblis kegelapan dari afrika

Samael - Malaikat maut dan pangeran udara

Satanael - Anak dewa bogomils

Semiazas - Pemimpin fallen angels

Set - Iblis malam harinya mesir kuno

Seth - Iblis bawah tanah nya orang mesir kuno


Shabriri - Iblis yang membuat orang buta

Sonneillon - Iblis kebencian

Succorbenoth - Iblis kecemburuan (nangkring deket kuping cewe cewe :ngacir)

Suster Ngesot

T
Tando Ashanti - Setan yang terus menerus meminta 7 wanita dan 7 pria dikorbankan

Tezcatlípoca - Dewa "kaca berasap" dari Aztec yang memiliki manifestasi ilmu hitam

Thamuz - Duta besar neraka

Tlacatecolototl - Dewa kejahatan dan malam hari dari Toltec, yang namanya bermakna Burung hantu yang rasional

Troian - Baltic demon of the night.

Tuyul

U
Ukobach - Insinyur di neraka

Uphir - Dokter di neraka



V
Valafar - Salah satu adipati neraka

Verin - Iblis ketidaksabaran (nongkrong di traffic light)

Vetis - Iblis yang membujuk orang orang suci

Vritra - Ular yang merupakan musuh dewa di agama Hindu

W
Wele Gumali - Dewa hitam dari kenya

Wewe gombel - Iblis dari Indonesia

X
Xa-Mul - Iblis dari filipina yang menelan orang bulat bulat

Xaphan - Iblis penjaga perapian di neraka

Xic - Iblis kematian tiba tiba dari guatemala

Y
Yalocan Tumulu - iblis kegelapan dan perbuatan buruk dari suriname

Yama - raja kematian di agama hindhu yang ditemani dengan 2 anjing untuk membawa manusia yang sekarat


Z
Zaebos - Iblis separuh manusia, separuh buaya (yah..beginian juga banyak yang bukan iblis...)


Zagam - Iblis tipu muslihat dan penipuan yang bisa mengubah air jadi anggur (lho kok kaya...)

Sholat Sesuai yang di contohkan Rasulullah Muhammad SAW



Sholat adalah merupakan bagian utama bagi Umat Islam. Kwalitas Iman seseorang sangat di tentukan oleh kwalitas Sholat yang dilakukan oleh Mukmin bahkan Sholat akan menjadi penentu selamat dan tidaknya  manusia saat menghadap Sang Khalik di Yaumul Akhir nanti, untuk itu Sholat yang di jalankan sesuai dengan apa yang telah di lakukan dan di ajarkan oleh Rasulullah adalah merupakan sesuatu yang mutlak harus di jalankan, berikut ini tuntunan Sholat sesuai dengan yang di ajarkan oleh Rasulullah:
Dari Muhammad bin Amr bin Atho?, bahwasanya ia pernah duduk bersama beberapa para sahabat Nabi SAW membicarakan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu Humaid As Saidi berkata : ?Aku adalah yang paling hafal diantara kalian tentang shalat Rasulullah, aku melihatnya apabila beliau takbir, beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua pundak beliau, dan apabila rukuk beliau meletakkan kedua tangan beliau di kedua lutut beliau kemudian membungkukkan punggungnya, dan apabila bangkit dari rukuk beliau berdiri hingga tiap-tiap tulang punggungnya kembali tegak seperti biasanya, dan apabila sujud beliau meletakkan kedua tangannya dengan lengannya tidak diletakkan dan tidak pula dirapatkan kepada kedua rusuknya dan ujung jari-jari kakinya menghadap ke kiblat, dan apabila beliau duduk pada rakaat kedua beliau duduk pada rakaat kedua, beliau duduk diatas kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, dan apabila beliau duduk pada rakaat yang terakhir, beliau mengulurkan tapak kakinya yang kiri dan menegakkan tapak kakinya yang kanan, lalu duduk diatas pinggulnya. (HR : Bukhori).
Selain hadist ini ada satu hadist lagi yang menerangkan tentang tata cara bertakbir dan mengangkat kedua tangan.
Dari Salim bin Abdullah ra. Dari bapaknya, ia berkata : ? Bahwasanya Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya ketika beliau hendak memulai shalat, ketika takbir untuk rukuk dan ketika kembali bangkit dari rukuk, dan beliau membaca ?Sami?allohu liman hamidah, robbanaa wa lakal hamdu?, sedangkan beliau tidak mengangkat tangannya waktu sujud.(HR : Bukhori)?
Semasa kecil aku diberitahukan cara berniat untuk shalat dengan nawaitu tapi sampai sekarang aku belum mengetahui dasarnya apakah Rasulullah juga melakukan hal itu atau hanya berniat didalam hati saja dan ataukah dengan mengangkat kedua tangan dan bertakbir itu sudah menandakan bahwa kita sudah berniat melakukan shalat. Apabila ada yang mengetahuinya mohon untuk diinformasikan untuk share lebih lanjut.

MEMBACA ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT

Dari Abu Hurairah ra, bahawasanya ia shalat menjadi imam bersama mereka, maka ia membaca Allohu Akbar setiap menunduk dan bangkit, dan seusai shalat, ia berkata Bahwasanya aku dan kalian ini sesuai dengan shalatnya Rasulullah SAW.? (HR : Bukhori)

SURAT ALFATIHAH WAJIB DIBACA DALAM SHALAT

Dari Ubadah bin Shomit ra, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : ? Tidak disebut shalat, bagi orang yang shalat, tapi tidak membaca surat Al-Fatihah?. (HR : Bukhori)
Dari kedua hadist diaatas aku belum jelas apakah yang Surat Al-Fatihah itu termasuk bacaan basmalah ataukah tidak (red: tidak memakainya). Kemudian apabila shalat lebih dari dua rakaat setelah bangkit dari duduk Tasyahud awal juga mengangkat kedua tangan lagi atau bahkan setiap kali setelah duduk mengangkat tangan kembali pada waktu takbir (red: tidak melakukannya). Dan aku juga belum mengetahui dasar adanya doa iftitah yaitu bacaan sebelum membaca surat Al-Fatihah dengan bacaan
kabirou wal hamdulillah

ANJURAN TUMAKNINAH DALAM SHALAT

opini : Tumakninah dalam shalat adalah berhenti sejenak untuk menenangkan hati dalam rangka melakukan gerakan shalat lebih lanjut.
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW masuk ke dalam masjid, lalu ada seorang laki-laki masuk untuk melakukan shalat, setelah itu ia dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, lalu
Nabi menolak orang itu dan bersabda : “Ulangilah kembali shalatmu, karena sesungguhnya kamu belum shalat?, lalu ia shalat dan setelah itu dating kepada Nabi dengan mengucapkan salam, kemudian beliau bersabda lagi : “Ulangilah shalat”. Hingga tida kali beliau menyuruh mengulangi. Lalu orang itu berkata : “Demi Dzat yang telah mengutus Engkau dengan benar, aku tidak tahu cara shalat yang lebih baik selain itu, maka berilah aku pelajaran”. Kemudian beliau bersabda : “Apabila kamu berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah kemudian bacalah apa yang mudah menurutmu dari ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian rukuklah hingga kamu tenang dalam rukuk itu, kemudian bangkitlah hingga berdiri tegak, kemudian duduklah hingga kamu tenang dalam duduk itu, kemudian sujudlah hingga kamu tenang dalam sujud itu. Kemudian kerjakanlah itu, dalam setiap shalatmu”. (HR : Bukhori)

DOA DALAM RUKUK DAN SUJUD

Apabila dulu aku diajarkan Subhana robial Adhim untuk doa rukuk dan Subhana robial A’laa untuk sujud sebanyak 3 kali, sampai sekarang belum aku temukan dasar dari doa-doa tersebut, melainkan adalah sebagai berikut :
Dari Aisyah ra, berkata : Nabi SAW, biasa membaca didalam rukuk dan sujudnya ?Subhanakalloohumma robbanaa wa bihamdika allohummagh firlii?. (Maha Suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan memuji Engkau Ya Allah, aku memohon ampun)?(HR : Bukhori).

DOA KETIKA BANGUN DARI RUKUK

Dari Abu Hurairah ra berkata : Bahwasanya Nabi SAW bersabda : “Apabila imam membaca “Sami’alloohu liman hamidahu” (Allah Maha mendengar bagi siapa yang memuji-Nya), maka bacalah : “Alloohumma Robbanaa lakal hamdu” (Ya Allah Tuhan kami hanya kepada Engkaulah segala puji), karena sesungguhnya barangsiapa yang bacaannya bersamaan dengan bacaan malaikat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah berlalu?.(HR : Bukhori)
Terdapat dua macam doa ketika bangun dari rukuk, yaitu :
Robbanaa wa Lakal Hamdu dan Alloohumma Robbanaa lakal hamdu.

TATA CARA SUJUD DALAM SHALAT

Dari Ibnu Abbas ra, berkata : Nabi SAW bersabda : ?Aku diperintah sujud diatas tujuh tulang dan dahi, dan beliau memberi isyarat dengan kedua tangannya ke hidung beliau, kedua tangannya, kedua lututnya dan kedua ujung kakinya, dan kami tidak menggabung pakaian dan rambut?.(HR : Bukhori)
Tujuh tulang tersebut kemungkinan antara lain :
Sepasang tulang jari kaki, sepasang tulang jari dan telapak tangan, sepasang tulang tempurung lutut, dan tulang hidung, dan ditambah dengan dahi.

DOA DALAM DUDUK TASYAHUD

Dari Abdullah ra berkata : “Ketika kami bersama-sama Nabi SAW dalam shalat, kami membaca : “As salaamu’alallohi min ‘ibadihis salaamu ‘alaa fulanin wa fulanin”, (salam atas Allah dari hamba-Nya : dan salam atas si fulan dan si fulan), maka Nabi bersabda : “Janganlah kamu membaca As salaamu ‘alallohi, karena sesungguhnya Allah adalah As salaam, dan tetapi bacalah : At tahiyyatu lillahi wash sholawaatu wath thoiyibaatu as salaamu ?alaikaatuhu as salaamu ‘alaina wa ‘alaa ‘ibadil laahish shoolihiin”. (Segala penghormatan, doa dan kebaikan adalah bagi Allah, keselamatan atas engkau hai Nabi yang disertai rahmat dan berkah Allah, keselamatan atas kita dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh). Jika kalian membaca bacaan itu, maka bacaanmu untuk semua hamba Allah yang ada dilangit dan yang ada di antara langit dan bumi, lalu bacalah : Asyhadu an laa ilaaha illaallohu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu?. Kemudian pilihlah dari doa-doa yang kamu senangi dan berdoalah dengan doa itu. (HR : Bukhori)
Setelah membaca hadist ini aku merasa bacaan doa dalam tasyahud yang baisa aku baca dari mana asalnya, kenapa bisa dibedakan antara Tasyahud awal dan akhir. Kemudian ada shalawat sampai fil ‘alamiina innaka hamidum majjiid. Aku belum mengerti dasarnya.
Apabila saudara-saudara mempunyai dasar yang shohih dapat kita share bersama demi kesempurnaan shalat kita.
Apabila ada kesalahan itu murni dari saya yang menuliskannya, mala ma?afkanlah dan apabila terdapat kebenaran didalamnya, hanya milik Allah SWT semata.

Keutamaan surah al Fatehah





Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa’id bin al-Muallat, katanya, “Aku pernah mengerjakan salat, lalu Rasulullah saw memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya, hingga aku menyelesaikan salat. Setelah itu, aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya, ‘Apa yang menghalangimu datang kepadaku?’ Maka aku menjawab, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya aku tadi sedang mengerjakan salat’. Lalu beliau bersabda, ‘Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyerumu kepada yang memberi kehidupan kepadamu’. ( Al-Anfal: 24). Dan, setelah itu beliau bersabda, ‘Akan aku ajarkan kepadamu suatu surat yang paling agung di dalam Alquran sebelum engkau keluar dari masjid ini’. Maka, beliau pun menggandeng tanganku. Dan, ketika beliau hendak keluar dari masjid, aku katakan, ‘Ya Rasulullah, engkau tadi telah berkata akan mengajarkan kepadaku surat yang paling agung di dalam Alquran’. Kemudian beliau menjawab, ‘Benar’, “Al hamdulillahi rabbil ‘alamin”, ia adalah as-Sab’ul Matsani dan Alquran al-Azhim yang telah diturunkan kepadaku.”

Demikian pula yang diriwayatkan al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah, melalui beberapa jalan dari Syu’bah, para ulama menjadikan hadis ini dan semisalnya sebagai dalil keutamaan dan kelebihan sebagian ayat dan surat atas yang lainnya, sebagaimana disebutkan banyak ulama, di antaranya Ishak bin Rahawaih, Abu Bakar Ibnu al-Arabi, Ibnu al-Haffar seorang penganut mazhab Maliki.
Sementara, sekelompok lainnya berpendapat bahwasanya tidak ada keutamaan suatu ayat atau surat atas yang lainnya, karena semuanya merupakan firman Allah Ta’ala. Supaya hal itu tidak menimbulkan dugaan adanya kekurangan pada ayat yang lainnya, meski semuanya itu memiliki keutamaan. Pendapat ini dinukil oleh al-Qurthubi dari al-Asy’ari, Abu Bakar al-Baqillani, Abu Hatim Ibnu Hibban al-Busti, Abu Hayyan, Yahya bin Yahya, dan sebuah riwayat dari Imam Malik.
Ada hadis riwayat al-Bukhari dalam kitab Fadhailul Qur’an, dari Abu Sa’id al-Kudri, katanya, “Kami pernah berada dalam suatu perjalanan, lalu kami singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata, “Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak berada di tempat, apakah di antara kalian ada yang bisa memberi ruqyah?” Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri bersamanya, yang kami tidak pernah menyangkanya punya ruqyah. Kemudian orang itu membacakan ruqyah, maka kepala sukunya itu pun sembuh. Lalu, ia (kepala suku) menyuruhnya diberi tiga puluh ekor kambing, sedang kami diberi minum susu. Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya, “Apakah engkau memang pandai dan biasa meruqyah?” Maka ia pun menjawab, “Aku tidak meruqyah, kecuali dengan ummul kitab (Al-Fatihah).” “Jangan berbuat apa pun sehingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah saw,” sahut kami. Sesampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi saw, maka beliau pun bersabda, “Dari mana dia tahu bahwa surat Al-Fatihah itu sebagai ruqyah (jampi), bagi-bagilah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku.” Demikian pula riwayat Muslim dan Abu Dawud.
Hadis lainnya, riwayat Muslim dalam kitab sahih an-Nasa’i dalam kitab sunan dari Ibnu Abbas, katanya, “Ketika Rasulullah saw sedang bersama malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara dari atas. Maka, Jibril mengarahkan pendangannya ke langit seraya berkata, “Itulah pintu telah dibuka dari langit yang belum pernah terbuka sebelumnya.” Ibnu Abbas melanjutkan, “Dari pintu itu turun malaikat dan kemudian menemui Nabi saw seraya berkata, ‘Sampaikanlah berita gembira kepada umatmu mengenai dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, yang belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang nabi pun sebelum dirimu, yaitu fatihatul kitab dan beberapa ayat terakhir surat Al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf saja darinya melainkan akan diberi (pahala) kepadamu’.”
Lafaz hadis di atas berasal dari al-Nasa’i. Lafaz yang sama juga diriwayatkan Muslim. Muslim juga meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan salat tanpa membaca ummul Qur’an, maka salatnya itu tidak sempurna tidak sempurna tidak sempurna.”
Dikatakan kepada Abu Hurairah, “Kami berada di belakang imam.” Maka Abu Hurairah berkata, “Bacalah Al-Fatihah itu di dalam hatimu, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Allah Ta’al berfirman, ‘Aku telah membagi salat dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta’. Jika ia mengucapkan, ‘alhamdulillahi rabbil ‘alamin’, maka Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku’. Dan jika ia mengucapkan, ‘ Arrahmanirrahimi’, maka Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah menyanjung-Ku’. Jika ia mengucapkan, ‘Malikiyaumiddin’, maka Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuliakan-Ku’. Dan pernah Abu Hurairah menuturkan, ‘Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku’. Jika ia mengucapkan, ‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’, maka Allah berfirman, ‘Inilah bagian diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta’. Dan jika ia mengucapkan, ‘Ihdinashirathalmaustqim shirathaladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhubi ‘alaihim waladholin’, maka Allah berfirman, ‘Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku pula yang apa yang ia minta’.” (Demikian pula diriwayatkan an-Nasa’i).
Penjelasan mengenai hadits tersebut yang khusus tentang al-Fatihah (lihat kajian sebelim ini), terdiri dari beberapa hal:
Pertama, disebutkan dalam hadis tersebut kata salat, dan maksudnya adalah bacaan, seperti firman Allah, “Janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salatmu dan jangan pula merendahkannya serta carilah jalan tengah di antara keduanya itu.” (Al-Isra’: 110).
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis sahih dari Ibnu Abbas. Demikian pula firman Allah dalam hadis ini, “Aku telah membagi salat dua bagian di antara diriku dengan hamba-Ku. Setengah untuk-Ku dan setengah lainnya untuk hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”
Kemudian Dia jelaskan pembagian itu secara rinci dalam bacaan Al-Fatihah. Hal itu menunjukkan keagungan bacaan Al-Fatihah dalam salat merupakan rukun utama. Apabila disebutkan kata ibadah dalam satu bagian, sedangkan yang dimaksud satu bagian lainnya, artinya bacaan Al-Fatihah. Sebagaimana disebutnya kata bacaan sedang maksudnya adalah salat itu sendiri, dalam firman-Nya, “Dan dirikanlah salat Subuh. Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Al-Isra: 78). Sebagaimana secara jelas disebutkan di dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim, “Salat Subuh itu disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang.”
Semuanya itu menunjukkan bahwa menurut kesepakatan para ulama, bacaan Al-Fatihah dalam salat merupakan suatu hal yang wajib.
Namun demikian, mereka berbeda pendapat mengenai apakah selain Al-Fatihah ada surat tertentu yang harus dibaca, atau cukup Al-Fatihah saja? Mengenai hal ini terdapat dua pendapat. Menurut Abu Hanifah, para pengikutnya, dan juga yang lainnya, bahwasanya bacaan Alquran itu tidak ditentukan, tetapi surat atau ayat apa pun yang dibaca, maka akan memperoleh pahala. Mereka berhujjah dengan keumuman firman Allah Ta’ala, “Maka bacalah olehmu apa yang mudah bagimu dari Alquran.” ( Al-Muzzammil: 20).
Dan hadis yang terdapat dalam kitab sahih al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra mengenai kisah orang yang ku-rang baik dalam mengerjakan salatnya, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Jika engkau mengerjakan salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah apa yang mudah bagimu dari Alquran.”
Menurut mereka, Rasulullah memerintahkannya untuk membaca yang mudah dari Alquran dan beliau tidak menentukan bacaan Al-Fatihah atau surat lainnya. Hal itu yang menjadi pendapat kami.
Kedua, diharuskan membaca Al-Fatihah dalam salat, dan tanpa Al-Fatihah maka salatnya tidak sah. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal, para sahabat mereka, serta jumhurul ulama. Pendapat mereka ini didasarkan pada hadis yang disebutkan sebelumnya, di mana Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan suatu salat, lalu ia tidak membaca ummul kitab di dalamnya, maka salatnya itu terputus.” (HR Muslim, al-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Abu Dawud, dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw).
Selain itu, mereka juga mendasarkannya pada hadis yang terdapat dalam kitab sahih al-Bukhari dan Muslim, dari az-Zuhri, dari Mahmud bin az-Rabi’, dari Ubadah bin ash-Shamit, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca ‘fatihatul kitab’.”
Dan diriwayatkan dalam sahih Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Tidak sah salat yang di dalamnya tidak dibacakan ummul Quran.”
Hadis-hadis mengenai hal ini sangat banyak, dan terlalu panjang jika kami kemukakan di sini tentang perdebatan mereka. Dan kami telah kemukakan pendapat mereka masing-masing dalam hal ini. Kemudian, Imam Syafi’i dan sekelompok ulama berpendapat bahwa bacaan Al-Fatihah wajib dilakukan pada setiap rakaat dalam salat. Sedang ulama lainnya menyatakan, bacaan Al-Fatihah itu hanya pada sebagian besar rakaat. Hasan Al-Bashri dan mayoritas ulama Bashrah mengatakan, bacaan Al-Fatihah itu hanya wajib dalam satu rakaat saja pada seluruh salat, berdasarkan pada kemutlakan hadis Rasulullah saw, dimana beliau bersabda, “Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca ‘fatihatul kitab’.”
Sedangkan Abu Hanifah dan para sahabatnya, ats-Tsauri, serta al-Auza’i berpendapat, bacaan Al-Fatihah itu bukan suatu hal yang ditentukan (diwajibkan), bahkan jika seseorang membaca selain Al-Fatihah, maka ia tetap mendapatkan pahala. Hal itu didasarkan pada firman Allah, “Maka bacalah olehmu apa yang mudah bagimu dari Alquran.” (Al-Muzzammil: 20). Wallahu a’lam.
Ketiga, Apakah makmum juga berkewajiban membaca Al-Fatihah? Mengenai hal ini terdapat tiga pendapat di kalangan para ulama:
Pendapat pertama, setiap makmum tetap berkewajiban membaca Al-Fatihah sebagaimana imam. Hal itu didasarkan pada keumuman hadis di atas.
Pendapat kedua, tidak ada kewajiban membaca Al-Fatihah atau surat lainnya bagi makmum sama sekali, baik dalam salat jahr (bacaan yang dikeraskan) maupun salat sirri (tidak dikeraskan). Hal itu didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab al-Musnad, dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa salat bersama seorang imam, maka bacaan imam itu berarti bacaan untuk makmum juga.” Namun, hadis ini memiliki kelemahan dalam isnadnya. Dan diriwayatkan Imam Malik dari Wahab bin Kaisan, dari Jabir. Juga diriwayatkan dari beberapa jalan dan tidak satupun berasal dari Nabi saw. Wallahu a’lam.
Pendapat ketiga, Al-Fatihah wajib dibaca oleh makmum dalam salat sirri, dan tidak wajib baginya membaca dalam salat jahri. Hal itu sebagaimana yang telah ditegaskan dalam kitab Sahih Muslim, dari Abu Musa al-Asy’ari, katanya, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya imam itu dijadikan sebagai panutan. Jika ia bertakbir, maka hendaklah kalian bertakbir. Dan jika ia membaca (Al-Fatihah atau surat Alquran), maka simaklah oleh kalian.” (Dan seterusnya).
Demikian pula diriwayatkan oleh para penyusun kitab as-Sunan, yaitu Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ibnu Majah yang berasal dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda, “Jika imam membaca (Al-Fatihah atau surat Alquran), maka simaklah oleh kalian.” Hadis ini telah dinyatakan sahih oleh Muslim bin Hajjaj. Kedua hadis di atas menunjukkan kesahihan pendapat ini yang merupakan Qaulun qadim (pendapat lama) Imam Syafi’i rahimahullahu, dan satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu. Dan maksud dari pengangkatan masalah-masalah tersebut di sini adalah untuk menjelaskan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan surat Al-Fatihah dan tidak berkenaan dengan surat-surat lainnya.