Entri Populer

Senin, 28 Maret 2011

Renungan Perjalanan Masih Panjang

Suhu udara begitu dingin, tidak seperti hari biasanya, kalau sudah begini pedagang kopi dan pisang goreng laris manis, sementara tukang es cendol,es dawet pada menelan pil pahit.
Begitulah hidup, selalu bergerak dinamis, tanpa pernah berhenti sedetik pun, datangnya suatu cuaca atau musim akan membawa “berkah” bagi sebagian orang, dan akan berdampak kurang menyenangkan bagi sebagian lainnya. Kadang musibah bagi kita, malah menjadi berkah bagi orang lain.
Kehidupan Akan Menggeser Posisi Kita
Tak ada yang abadi selain Allah, itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan, betapa didunia ini tak ada yang bisa bertahan kekal tanpa perubahan. Ada yang mengibaratkan kehidupan ini seperti sebuah perjalanan, hukum ” jalanan ” pun bisa berlaku. Kita harus terus bergerak maju kalau tidak mau terlindas oleh orang dibelakang kita. Meski lelah kadang mendera, kita harus tetap melangkahkan kaki, istirahat sejenak memang diperlukan, tapi jaangan sampai kita terlena, ingat ! bahwa tujuan kita belum tercapai, perjalanan masih panjang.
Kekayaan, pangkat dan jabatan pun akan selalu berganti pemiliknya. Walau susah payah kita mempertahankannya, kita takkan mampu mempertahankannya, akan tiba saatnya berpisah, entah mereka yang meninggalkan kita, atau kita yang akan menanggalkannya. Itulah sunnatullah (hukum alam), dengan begitu alam akan terjaga dan tidak menjemukan.
Apa Yang  Sesungguhnya Kita Miliki?
Semua yang saat ini ada pada kita akan segera berpindah tangan, maka tak salah jika ada kata bijak ” Sesungguihnya yang kita miliki adalah apa-apa yang telah kita berikan (sedekahkan)”. Kalau sudah begini, masihkah kita akan memeluk erat sifat bakhil,kikir,pelit? masih masa bodohkah kita dengan lingkungan sekitar? kalau kita tidak tergerak “mengulurkan tangan ” untuk meringankan beban hidup orang lain, berpikirlah, bahwa apa yang kita berikan itu manfa’atnya untuk kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar